Rizqi Ramdani; " />
Record Detail Back

XML

GEDUNG PERTUNJUKAN KESENIAN DI KOTA BANDUNG Tema : Arsitektur Neo-Vernakular


Rizqi Ramdani, Dr. Marcus Gartiwa., Ir., MT., Enok Sugiharti., ST., MT.,
Universitas Langlangbuana
Kota Bandung memiliki potensi wisata seni dan budaya yang cukup
menjanjikan .Hal ini ditunjukkan berdasarkan Pusat Data dan Statistik Pendidikan
dan Kebudayaan Tahun 2019 di Kota Bandung jumlah pelaku seni sebanyak 1.165
orang, terbanyak kedua se-Indonesia setelah Aceh. Hal tersebut tidak didukung
ruang pertunjukan yang representative. Akibatnya event teater, tari, musik berskala
nasional sering terlewat sehingga perkembangan seni di ibu kota Jawa Barat pun
sedikit terhambat. Generasi muda dan masyarakat khususnya daerah Bandung
mulai meninggalkan seni dan budaya seiring dengan berkembangnya teknologi dan
modernitas milenials. Hal ini perlu disikapi serius dengan penyediaan wadah
pelestarian seni budaya dan sarana edukasi bagi para pelajar dan mahasiswa sebagai
representasi generasi muda di masa sekarang. Seperti galeri seni, sanggar kesenian,
dan lain sebagainya.
Perancangan Gedung Pertunjukan Kesenian di Kota Bandung bertujuan
memunculkan rancangan yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
perancangan gedung pertunjukan selain itu tema arsitektur Neo-Vernakular dapat
merepresntasikan simbol budaya Terutama simbol dari budaya Sunda, mulai dari
konsep bentuk, konsep ruang dan konsep tapak.
Perancangan ini menghasilkan konsep representasi simbol budaya yang
mengambil prinsip – prisnsip dari budaya Sunda yang diterapkan kedalam suatu
karya arsitektur yang lebih modern. Pertama, Konsep bentuk dasar dari Gedung
Pertunjukan Kesenian ini adalah Tangible Metaphors (metafora konkrit) dari
bambu ( Awi ) yang respon terhadap lingkungan sekitar tapak secara makro.. Kedua,
Konsep tampak pada gedung pertunjukan ini menggunakan konsep Secondary Skin
berupa panel GRC Krawang berongga dengan motif kujang. Ketiga, Konsep
tampilan bangunan panggung khas rumah adat sunda diterapkan pada gedung
pertunjukan ini. dengan lantai dasar divisualisasikan seolah – olah sebagai kolong
dengan tiang – tiang yang di ekspose. Keempat, penerapan konsep atap julang
ngapak pada atap entrance. Kelima, Penerapan elemen lansekap kampung adat
Sunda seperti elemen air, elemen hutan keramat dan elemen kontur. Pada landscape
tapak gedung pertunjukan dilakukan dengan gaya modern dan tidak membawa
fungsi atau makna landskap kampung Sunda.
Rizqi Ramdani - Personal Name
NONE
Text
INDONESIA
TEKNIK ARSITEKTUR UNLA
2020
BANDUNG
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
Rizqi Ramdani. (2020).GEDUNG PERTUNJUKAN KESENIAN DI KOTA BANDUNG Tema : Arsitektur Neo-Vernakular.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd