Mochamad fahri; " />
Record Detail Back

XML

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP DEBITUR WANPRESTASI YANG TERDAMPAK COVID 19 DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG- UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN OTORITAS JASA KEUANGAN


Situasi Force Majeure Covid-19 memberikan dampak pada berbagai
kalangan. Salah satunya adalah debitur kredit kendaraan bermotor. Otoritas Jasa
Keuangan memberikan keringanan pada debitur yang terdampak dengan
perjanjian keringanan atau restrukturisasi. Namun, restrukturiksasi yang
berbentuk perjanjian baku tersebut ternyata memberikan lebih banyak resiko
atau kerugian yang harus ditanggung oleh pihak debitur.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami
implementasi perjanjian restrukturisasi kredit kendaraan bermotor sebagai
situasi force majeure Covid-19 berdasarkan Pasal 22 Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor
Jasa Keuangan serta perlindungan hukum apa saya yang dapat dilakukan oleh
nasabah yang dirugikan akibat perjanjian baku restrukturisasi kredit.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat dua poin dalam
perjanjian kredit restrukturisasi yang bertentangan dengan ketentuan perjanjian
baku otoritas jasa keuangan yang seharusnya. kreditur yang melanggar dapat
dikenakan sanksi berupa sanksi administratif. Adapun perlindungan hukum bagi
nasabah yang dirugikan oleh perjanjian restrukturisasi kredit dapat berupa
perlindungan hukum preventif untuk mencegah terjanjianya sengketa
perlindungan hukum represif, berupa pengajuan gugatan atau ganti rugi melalui
jalur non litigasi dan jalur litigasi.
Mochamad fahri - Personal Name
NONE
Text
INDONESIA
HUKUM UNLA
2023
BANDUNG
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
Mochamad fahri. (2023).PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP DEBITUR WANPRESTASI YANG TERDAMPAK COVID 19 DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG- UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN OTORITAS JASA KEUANGAN.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd