FAJAR NUGRAHA SAPUTRA; " />
Record Detail Back

XML

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK SAMBUNGAN KAYU JAPANESE JOINERY TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR


Fajar Nugraha Saputra, Npm. 41155020170045, “Pengaruh Penggunaan Teknik
Sambungan Kayu Japanese Joinery Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Lentur”
Japanese Joinery merupakan salah satu teknik sambungan kayu yang digunakan
untuk menyatukan bagian-bagian kayu tanpa menggunakan baut atau paku dalam
pembuatan kayu tradisional Jepang. Dari beberapa sumber penelitian tentang teknik
Japanese Joinery memberikan hasil bahwa teknik ini mempunyai kekuatan
sambungan yang baik. Karena hal tersebut maka dalam penelitian ini akan meneliti
pengaruh sambungan kayu yang menggunakan teknik Japanese Joinery dengan
perbandingan sambungan kayu yang biasa digunakan di Indonesia pada
penggunaan kolom dan balok, dilihat dari nilai kuat tekan dan kuat lentur. Untuk
tipe sambungan kayu yang akan diteliti adalah tipe yang sesuai untuk digunakan
dalam penggunaan kolom dan balok. Metode pembuatan sambungan kayu
dibedakan menjadi dua jenis perkuatan. Untuk jenis perkuatan pertama adalah
sambungan kayu yang hanya menggunakan lem kayu dan yang lainnya
menggunakan perkuatan lem kayu, plat besi dan baut. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui nilai kuat tekan dan kuat lentur sambungan kayu Japanese
Joinery dengan perbandingan sambungan kayu dari Indonesia. Hasil penelitian kuat
tekan pada sambungan kayu yang menggunakan perkuatan lem kayu, sambungan
Indonesia mempunyai nilai kuat tekan lebih besar yaitu 22,39 Mpa dibandingkan
dengan sambungan Japanese Joinery sebesar 20,73 Mpa. Namun sambungan yang
menggunakan perkuatan lem kayu, plat besi dan baut, sambungan Japanese Joinery
lebih besar yaitu 21,45 Mpa dibandingkan dengan sambungan Indonesia yang
sebesar 20,64 Mpa. Lalu pada pengujian kuat lentur, sambungan yang hanya
menggunakan perkuatan lem kayu, sambungan Japanese Joinery mempunyai nilai
kuat lentur lebih besar yaitu 38,018 Mpa dibandingkan dengan sambungan
Indonesia yang sebesar 25,802 Mpa. Dan sambungan yang menggunakan perkuatan
lem kayu, plat besi dan baut, sambungan Japanese Joinery lebih besar yaitu 70,033
Mpa dibandingkan sambungan Indonesia yang sebesar 52,533 Mpa. Dapat
disimpulkan bahwa teknik sambungan Japanese Joinery mempunyai pengaruh
yang lebih baik dibandingkan dengan sambungan Indonesia.

FAJAR NUGRAHA SAPUTRA - Personal Name
NONE
Text
INDONESIA
TEKNIK SIPIL UNLA
2024
BANDUNG
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
FAJAR NUGRAHA SAPUTRA. (2024).PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK SAMBUNGAN KAYU JAPANESE JOINERY TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd